SD PLUS AN-NAHDLAH GONDANG

SD PLUS AN-NAHDLAH

Jan 27, 2013

Kejujuran modal utama meraih sukses

Sejarah telah mencatat dengan tinta emas, bagaimana seorang pemuda bernama Muhammad ibnu ‘abdillah, memulai membangun karakter pribadi, jauh sebelum dirinya membangun peradaban, dengan satu karakter inti hinga dirinya diberi gelar oleh masyarakat di lingkungannya Al Amin. Al Amin artinya orang yang paling jujur atau terpercaya, adalah gelar istimewa yang diberikan penduduk Mekah karena beliau berhasil menyelesaikan dengan ketulusan hati dan kecerdasan akal terhadap  perselisihan kaumnya ketika akan mengembalikan Hajar Aswad ke dinding Ka’bah.

Telah menjadi komitmen An Nahdloh, bahwa akhlak mulia menjadi tujuan belajar yang ingin dicapai. Segenap potensi dan usaha digerakkan secara optimal untuk mewujudkan tujuan tersebut, sehingga setiap kegiatan belajar yang diselengarakan oleh An Nahdloh mengarah pada penanaman, pengamalan dan pembiasaan akhlak mulia.

Kejujuran menjadi sifat dasar dari akhlak mulia yang merupakan pelajaran penting tak terpisahkan dari keseluruhan program belajar. Dari guru al Islam, semua murid memperoleh pemahaman yang benar tentang konsep kejujuran, dari guru mata pelajaran lain memperoleh pelatihan dan pembiasaan yang terus menerus, dan dari para pimpinan mendapat contoh nyata yang dapat diteladani oleh anak-anak. Sehingga secara utuh semua siswa mendapat pemahaman yang benar dan mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengajarkan kejujuran bukan pekerjaan parsial yang hanya menjadi tanggung jawab satu fihak dan dikerjakan musiman, tetapi menjadi tugas besar bagi seluruh komponen sekolah, dirancang secara terstrktur dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan pemahaman yang benar, contoh yang nyata dan pembiasaan yang terusmenerus akan mendukung terwujudnya generasi yang kokoh memegang kejujuran.

Firman Allah ta’ala yang tertulis dalam surat Al Ahzab ayat 24 (terjemahan) : “agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar (jujur) karena kebenarannya, dan mengazab orang-orang munafik jika Dia kehendaki atau menerima taubat mereka. Sungguh Allah Maha Pengampun dan lagi Maha Penyayang.” Menunjukkan dengan jelas betapa kebenaran atau kejujuran merupakan perbuatan yang dpuji Allah swt, sebaliknya tindakan dusta atau munafik mendapat azab yang pedih. Bila Allah swt. dan Rasulullah saw. telah menyuruh manusia untuk melakukan suatu perbuatan, maka tidak diragukan lagi bahwa  mutlak kebenarannya dan pasti balasannya bagi yang mengerjakan atau meninggalkannya.

Memang membutuhkan perjuangan keras untuk berbuat jujur, memerlukan kepercayaan diri yang besar dan keberanian yang kuat agar kejujuran dapat ditegakkan. Kepercayaan diri mendorong munculnya keyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah benar, dan  merupakan sikap mental yang pokok bagi seorang mukmin manapun, agar keimanan yang dimilikinya tidak hanya berhenti pada ucapan saja. Kuatnya rasa percaya diri  akan mendorong timbulnya efek keimanan menyebar ke area yang luas dan masyarakat yang lebih banyak, sehingga manisnya iman dapat dinikmati oleh banyak orang dimanapun adanya.

Sekolah yang bertanggungjawab secara konsisten terhadap penanaman sifat jujur dan orang tua yang peduli dengan sikap jujur pada  anak-anaknya akan memberi kontribusi besar terhadap pembentukankarakter generasi masa depan, perubahan-perubahan besar peradaban bangsa akan 

sumber : http://www.alhikmahsby.com/ind/?mod=news&id=411